Monday 26 January 2015

Objek Wisata

  • Panorama Alam Kelelawar di Kota Watansoppeng
Kota WatanSoppeng memiliki keunikan yang sangat khas, yaitu banyaknya Kelelawar yang terdapat di Kota ini. Sejak dahulu kelelawar dalam jumlah banyak telah menghuni kota Watansoppeng dan uniknya mereka hanya mau berdiam / bergelantungan pada pepohonan yang ada di pusat kota. Menjelang malam hari kelelawar-kelelawar ini akan berterbangan mencari makanan di pegunungan dan kembali pada pagi harinya. Konon menurut legenda setempat apabila kelelawar-kelelawar tersebut telah meninggalkan kota Watansoppeng merupakan pertanda akan datangnya musibah.

Kota Watan Soppeng merupakan ibu kota Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, yang terletak 150 km di sebelah utara Kota Makassar.

Menurut catatan sejarah, Kota Soppeng merupakan bekas Kota Kerajaan masa lampau yang memiliki wilayah kekuasaan dan pengaruh yang cukup luas. Di kota ini terdapat komplek Istana Raja (Datu) Soppeng yang dibangun pada tahun 1261 M. Di komplek ini terdapat sejumlah bangunan, diantaranya : Rumah Kuning (Bola Ridie), yang merupakan tempat penyimpanan benda-benda atribut Kerajaan Soppeng; SalassaE, yaitu bekas Istana Datu Soppeng; dan Menhir Latammapole, yaitu tempat melaksanakan hukuman bagi pelanggar adat. Di dalam Komplek ini juga terdapat komplek makam Jera LompoE yang di dalamnya terdapat makam Raja-raja (Datu) Soppeng, Luwu, dan Sidrap pada abad XVII, serta komplek makam KalokoE Watu KalokoE Watu yang di dalamnya terdapat makam We Tenri Sui, ibu kandung Arung Palakka.


  • Pemandian Alam Air Panas Lejja



Suhu air di pemandian ini bisa mencapai 60 derajat celcius sehingga sering dipercayai dapat menyembuhkan penyakit gatal-gatal dan rematik. Pemandian ini berada di daerah pegunungan, memiliki panorama alam yang indah, sejuk dan sangat menarik untuk dikunjungi untuk berrekreasi. Terletak di Desa Bulu, Kecamatan Marioriwa sekitar 44 Km dari kota Watansoppeng. Air yang mengalir adalah berasal dari akar pohon tua yang terus mengalir.


  • Permandian Alam Ompo


 

     Permandian alam ompo merupakan salah satu obyek wisata andalan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik. Kolam ini memiliki air yang sangat jernih, dingin dan merupakan sumber air bersih bagi masyarakat kota serta diolah menjadi air minum mineral kemasan oleh salah satu perusahaan nasional. Terletak di Kelurahan Ompo, Kecamatan Lalabata sekitar 3 Km sebelah utara kota Watassopeng.

  • Gua Coddong Citta 
 

Merupakan salah satu fenomena alam yang terbentuk di kawasan batu gamping karst sekitar jutaan tahun yang lalu. Dahulu gua ini digunakan oleh manusia purba sebagai pemukiman, tempat berlindung dari cuaca buruk dan serangan binatang buas. Di dalam gua ini juga ditemukan tengkorak manusia dari spesies etnis bugis. Terletak di desa Citta kecamatan Liliriaja sekitar 53 Km sebelah timur kota Watansoppeng.

     
  • Pemandian Alam Citta
Pemandian Alam Citta merupakan tujuan wisata bagi Anda, yang terletak di Desa Citta Kecamatan Citta. Tempat wisata ini memiliki jarak sekitar 53 km sebelah Timur dari kota Watansoppeng dan sekitar 15 km dari Cangadi. Warga setempat mengelola tempat wisata ini menjadi tempat wisata alternatif bagi para wisatawan lokal dan mancanegara. Pemandian itu terdapat berupa kolam dengan airnya yang bersih yang berasal dari akar pohon yang tidak pernah berhenti mengalir sehingga menarik banyak para wisatawan untuk menikmati airnya tersebut.
 

  • Waterpark Salaonro


Yang satu ini merupakan objek wisata terbaru yang ada di Kab.Soppeng,tepatnya berlokasi di Salaonro Kec. Lilirilau. Sekitar 15 Km dari kota watansoppeng sebelum cabbengnge. Meski tergolong baru waterpark Salaonro termasuk mewah dan lengkap serta telah dilengkapi dengan seluncuran yang khusus dan terpisah untuk anak dan orang dewasa.

  • Sao Mario

Satu lagi keunikan dari kabupaten soppeng yang pantas untuk dijadikan tempat liburan yaitu Sao Mario yang terletak di Kec. Marioriawa, Kab. Soppeng. Rumah adat Sao Mario di Kelurahan Manorang, Kecamatan Marioriawa adalah rumah perpaduan dari tradisi bugis dan minangkabau,
Disekitarnya ada miniatur rumah adat Bugis, Mandar, dan Toraja. Hampir semua rumah, terutama yang berarsitektur Bugis, bertiang 100. Karena itu, masyarakat sekitar menyebutnya dengan bola seratuE. Terdapat sebuah rumah lontar yang dinding, lantai, tiang, rangka serta perabotan berbahan baku lontar. Walaupun, sebenarnya rumah ini adalah rumah adat yang terletak di Soppeng, namun pemilik sengaja membedakannya menjadi beberapa bangunan. Alasannya, agar adat asli dari daerah Soppeng yang pemilik yakini tidak tercampur oleh adat-adat yang lain. Rumah adat ini dikenal dengan rumah adat 4 etnis yang terdapat dalam satu wilayah yaitu bugis, makassar, mandar, dan tanah toraja.


No comments:

Post a Comment