Thursday 12 March 2015

Leppe-Leppe To Soppeng




Leppe-leppe (lepet) ,begitu makanan yang satu ini amat populer di kalangan warga soppeng,setiap ada acara perkawinan ataupun acara syukuran lainnya kerap kita jumpai,betapa tidak makanan ini memang wajib diadakan bukan hanya untuk dihidangkan tetapi juga mengandung unsur spiritual,adapun tujuan spritualnya yaitu sesuai dengan arti kata leppe’ dalam Bahasa bugis yaitu lepas,maksudnya melepaskan diri dari bahaya atau bencana yang sudah terjadi ataupun terhindar dari bencana yang akan terjadi, biasanya pada acara syukuran anda akan menemukan leppe-leppe yang tergantung diatas pintu rumah yang mengadakan acara,ataupun tergantung diatas ayunan bayi pada acara aqiqah. Bahan utama  dari leppe-leppe adalah beras,tidak jauh beda dengan lontong hanya saja leppe-leppe dibungkus dengan daun kelapa sehingga memiliki aroma khas dan agak berminyak,daun kelapa yang digunakan harus pula yang berukuran sedang,tidak pula terlalu muda ataupun terlalu tua. Ada 2 macam leppe-leppe yaitu leppe-leppe biasa (original) yang warna putih menggunakan beras ketan biasa,dan yang satunya leppe-leppe asepulu bolong menggunakan beras ketan hitam. Sebelum makanan dihidangkan kepada para tamu, tuan rumah wajib “mabbaca doang” dalam Bahasa Indonesia baca doa,makanan yang akan dihidangkan dikumpulkan,biasanya dilakukan pada malam hari sebelum hari H,atau 1 hari sebelum puncak acara dengan maksud agar acara berjalan dengan lancar dan mendapat restu dari Allah SWT, dipanggillah pak udztaz atau imam masjid untuk memimpin doa. 

Pengunjung yang baik selalu meninggalkan jejak.
Saran dan kritik anda akan sangat membantu . Thanks

No comments:

Post a Comment